Dalam rangka peningkatan kualitas akademik dan kerjasama UNIRA Malang menuju kampus berdaya saing Nasional, UNIRA Malang bekerjasama dengan LP Ma’arif Kabupaten Malang dan LAKPESDAM NU Kabupaten Malang mengadakan kegiatan Overseas Academic Study Excursion (OASE) Program ke beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Singapura. Kegiatan tersebut di ikuti oleh Perguruan Tinggi (PT) Mitra UNIRA Malang seperti STIT Muhammadiyah Ngawi, ISIMU Pacitan, STIS Nurul Qarnain Jember, STAI Muhammadiyah Probolinggo, Universitas Muhammadiyah Jember, dan Perguruan Tinggi Mitra lainnya.
Sesi kunjungan ini di lakukan dengan sesi diskusi dari masing-masing rektor dengan pemaparan yang berhubungan dengan pendidikan agama, pengembangan karakter dan bahasa Arab.
Membuka sesi diskusi, Dr. Sumarno dari STIT Muhammadiyah Ngawi menekankan pemaparannya terkait pentingnya guru, dan kepala sekolah bekerja secara profesional dengan beradaptasi dalam kondisi apapun.
Menaggapi Pernyataan Bapak Dr. Sumarno, Bapak Dr. Bachrul Ulum dari STIS Nurul Qarnain Jember menyinggung tentang tantangan masyarakat Ekonomi Syariah di era 5.0 yang menekankan pada aspek pribadi manusia (human component) sehingga masyarakat di harapkan mampu beradaptasi perkembangan zaman dengan pendekatan teknologi.
Argumen tersebut sesuai dengan pendapat Dr. Beni Prasetia rektor STAI Muhammadiyah Probolinggo menekankan pentingnya menanamkan nilai aqidah dan budi pekerti dengan memberikan keteladan dan secara seimbang memberikan reward dan punishment. Dr. Beni mencotohkan pendekatan yang dilakukan oleh pesantren menjadi contoh model pendidikan dalam menanamkan karakter.
Sesuai dengan penuturan oleh Dr. Beni, Dr. Sofyan Rofi dari Universitas Muhammadiyah Jember menekankan pentingnya pemahaman agama terhadap moderasi agama, sehingga ia mengharapakan orang yang semakin tinggi ilmu agamanya maka ia semakin tinggi tingkat moderasi agamannya sehingga sikap toleransi di dalam masyarakat samakin baik dan berkualitas.
Mengutip sebagian besar referensi ilmu pengetahuan yang di tulis dalam bahasa Arab, Dr. Ahmadi dari ISIMU Pacitan menyampaikan dalam presentasinya menginisiasi tentang model pembelajaran bahasa Arab dengan pendekatan digital diantaranya dengan pola video interaktif sehingga peserta didik merasa senang dan mudah dalam mengikuti dan memahami bahasa Arab.
Setelah sesi diskusi, Dr. Aris Musnandar, M.Pd sebagai moderator menyimpulkan bahwa satu penyajian dengan penyajian yang lain saling berkaitan dalam mencapai tujuan pendidikan yang holistik, membangun pendidikan karakter, berbudi luhur sesuai tuntunan Al Qur’an dan sunnah Rosul didukung dengan inisiatif dan inovatif memperdalam bahasa arab untuk memahami memperdalam ilmu pengetahuan agama.
Pada Sesi penutupan Dr. Noor Bin Hasan menuturkan pentingnya dalam mempelajari ilmu pengetahuan tidak hanya di lihat dari sudut pandang akademis saja tapi penting juga di sudut nilai agama. Sedangkan mempelajari dan memahami agama harus dengan ke hati-hatian agar tidak terpengaruh ke dalam faham liberal dan ekstrimis.