ISIMU.NEWS– ISIMU Pacitan terus berbenah. Setelah sebluan yang lalu ISIMU Pacitan menghadirkan Prof. Dr. Sutrisno dari Majelis DIKTI Muhammadiyah dan Prof. Dr. Sofyan Anif MSi Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dalam acara Silaturrahmi dan Konsolidasi Organisasi dan Kelembagaan bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kini diawal tahun 2022 Ahad (23/1/2022) ini giliran Prof Dr. Bambang Stiaji MS. Rektor Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur yang sekaligus sebagai BPH Universiti Muhammadiyah Malaysia datang ke ISIMU Pacitan untuk memberikan kuliah umum dalam rangka seminar nasional yang diselenggarakan ISIMU Pacitan dengan tema Meningkatkan Daya Saing Amal Usaha Di Era Disrupsi.
Kedatangan ketiga profesor ini sekaligus untuk Koordinasi antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Perguruan Tinggi dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pacitan memberikan penguatan dalam rangka pengembangan perguruan tinggi Institut Studi Islam Muhammadiyah (ISIMU) Pacitan untuk terus berbenah dalam menghadapi persaingan global.
Dalam acara tersebut, Ketua PDM Pacitan Suprayitno Ahmad dalam sambutannya berharap amal usaha Muhammadiyah di Pacitan yang kini memiliki lebih dari 100 amal usaha dibidang Pendidikan harus terus berkembang, meskipun di kota kecil. Bukan hanya dari segi kuantitas namun kualitasnya juga harus berkembang. Untuk itu perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang tangguh siap bersaing di era digital ini.
Dalam dunia Pendidikan saat ini PDM dan PDA Pacitan memiliki 22 Bustanul Athfal, 64 Madrasah Ibtidaiyah, 3 SMP Muhammadiyah, 13 MTsM, 5 MAM, 1 SMKM, 1 SMAM, 1 Perguruan Tinggi.
Prof. Dr. Bambang Setiaji dalam paparannya menjelaskan, era disrupsi ini menuntut perubahan yang cepat dan semua terkait dengan IT (Information Technologi). ”Anak-anak kita harus menguasai matematika dan IT agar dapat bersaing. Kita mulai persiapkan calon guru agama di perguruan tinggi ini selain menguasai Pendidikan agama juga ahli dalam bidang IT.” kata mantan rektor UM Surakarta ini.
Untuk merealisasikan program tersebut Prof. Bambang dan ISIMU Pacitan sudah menyiapkan menyiapkan kerja sama antara UMKT dan ISIMU Pacitan. ”Kita siapkan perkuliahan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, antara Program Studi yang ada di ISIMU Pacitan dengan Program IT di UMKT. Kita buat buku digital agama yang interaktif, sehingga nanti buku agamanya sangat menarik di tangan guru agama yang sekaligus ahli IT.” jelas professor kelahiran Pacitan ini.
”Kuliahnya tetap di Pacitan, nanti bisa pakai Zoom atau aplikasi lainnya. Kita sudah berpengalaman sejak sebelum pandemi ini dengan kuliah online. Nanti UMKT mengeluarkan ijazah sendiri dan ISIMU sendiri,” tegasnya.
”Saya menginginkan, guru-guru nanti mengajarnya dengan buku digital akan membuat anak lebih senang dengan kartun dan animasi, syukur bisa lebih menarik daripada Spongebob,” ujarnya bercanda.
Prof. Bambang menjelaskan, mungkin yang tua-tua tidak bisa lagi menjalankan aplikasi itu, maka perlu direkrut dosen dan anak-anak yang lebih muda. ”Kita yang tua membayangkan dan memproduksi ide saja, biar anak-anak muda yang merealisasikannya,” pungkasnya.
Di akhir acara seminar ini dilanjutkan dengan penandatanganan MOU oleh Rektor UMKT dan Rektor ISIMU Pacitan untuk Kerjasama dalam Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Saat ini ISIMU Pacitan sendang berencana mengembangkan kampusnya. Bersama Majelis Dikti PP Muhammadiyah membeli tanah seluas 13.000 meter persegi, serta tambahan tanah 1.000 meter bersama Lazismu Pacitan. Secepatnya dibangun kampus baru. (*)